Glitter Text Generator at TextSpace.net

Jumat, 21 Desember 2012

Teman atau bukan ????


Tidak terlalu buruk juga. Mungkin itu kalimat yang tepat untuk menggambarkan lingkungan tempat tinggal ku yang baru, suasana begitu tenang dan jauh dari polusi. Yaaa,..benar itu adalah rumah baruku. Aku adalah Lani, umurku sekarang baru 6 tahun. Ketika itu orang tuakumemutuskan untuk pindah rumah. dan disinilah aku sekarang. Aku menyukai tempat tinggalku yang baru, setiap sore aku biasa bermain sepeda disekitar rumah.
Hingga pada suatu sore,ketika sedang asik mengayuh sepeda, aku bertemu dengan seorang anak laki - laki namanya Reno, ternyata dia adalah tetanggaku. Umurnya di atas ku. Semenjak perkenalan singkat itu, kami pun akhirnya menjadi teman akrab. Setiap sore kami ssering menghabiskan waktu bersama untuk bermain sepeda mengelilingi gang dekat rumah. Dia sudah seperti kakak bagiku. Hingga pada suatu hari aku bertemu dengan Indah.
Kini aku lebih banyak menghabiskan waktu ku bersama Indah ketimbang dengan Reno. karena Reno pun sekarang jarang muncul lagi, untuk bermain sepeda seperti biasanya. Aku dan indah pun kini bersahabat, aku sering bermain ke rumahnya dan begitu juga sebaliknya. Orang tua indah juga sudah sangat mengenalku. Karena saking seringnya aku bermain di rumah indah, rumahnya sudah kuanggap seperti rumahku sendiri. Aku biasa makan bersama - sama dengan indah di rumahnya.
Keesokan harinya ketika aku akan pergi ke rumah indah, aku bertemu dengan reno. kami pun bersepeda bersama. akhirnya temanku yang dulu kini kembali. tapi tiba - tiba terjadi keslah pahaman antara aku dan indah, hingga akhirnya indah marah padaku dan pergi meninggalkan aku dan reno. Semenjak saat itu, kami bertiga jarang bertemu dan sibuk dengan urusan masing - masing. 
*  9 tahun kemudian,....
Hingga tahun pun berlalu begitu cepat tak terasa kini umur ku sudah hampir 17 tahun.
ketika akan pulang ke rumah tanpa sengaja aku melihat indah, aku merasa kikuk unutk menyapanya. Mungkin karena kita jarag bertemu sekian tahun belakangan ini. Dia pun terlihat merasakan hal yang sama. alhasil kami tiddak saling menyapa satu sama lain. sesampainya di dpan rumah, aku bertemu dengan Reno. Aku tidak menyangka, Reno yang dulunya item,gendut, kini tampak begitu tampan dan manis.Ternyata tudak hanya setahun dua tahun kita tidak bertemu tetapi sudah bertahun tahun. Dan aku sadar banyak yang sudah berubah disini.
Entah bagaimana caranya, sekarang aku dan reno kini mulai berteman kembali. Awalnya biasa saja yang ku rasakan, tapi lama kelamaan mulai muncul perasaan yang aneh. Aku kini tidak lagi melihat reno sebagai seorang teman melainkan sebagai seorang laki - laki yang aku sukai. Ternyata aku jatuh cinta pada teman semasa kecilku. Sungguh tak pernah kuduga akan jadi seperti ini.
Bertambah senang lagi diriku ketika Reno mengatakan dia suka aku, dan ingin aku menjadi pacarnya. Betapa inginnya diriku menyanggupi pertmintaannya itu, tapi di sisi lain orang tuaku menyarankan agar aku tidak pacaran dulu. Orang tua ku bukannya melarangku pacaran tapi kata mereka usahakan jangan dulu.Aku tetap mengikuti saran orang tuaku, dan diapun dapat menerima alasan ku tidak menerimanya sebgai pacarku. Saat itu memang berat sekali rasanya, tapi hal itu tidak boleh menjadi halangan untukku melangkah maju ke depan.
Hari demi hari pun berlalu, perasaan ku tidak dapat berubah pada Reno begitupun juga sebaliknya. kami masing saling menyukai satu sama lain. Kami pun seperti menjalin hubungan yang tanpa status dan itu membuatku sangat bingung, sebenarnya bagaimana hubunganku dengan Reno ini, apakah sekedar teman atau lebih. ketika ku mulai menyinggungnya, selalu saja dapat dialihkan. ketika dia mengatakan dia menyukaiku dan ketika akan kujwab pertanyaannya dia selalu mengatakan tidak perlu dijawab. aku bingung dengan hubungan sepeti ini. Tapi dibalik kebingunganku, tak dapat kupungkiri aku senang menjalani hubungan seperti ini, aku tidak perlu merasakan sakit untuk melupakannya, dan akupun tidak harus tidak mengikuti nasehat orang tuaku.


Membingungkan bukan ????

Rabu, 19 Desember 2012

Hari Itu

Aku duduk terdiam
termenung mengenang sang matahari
begitu hangat belaian kasihmu
tak begitu mudah ku enyahkan

Hari itu..
di sudut jalan penuh kedamaian
ku menunggumu
menunggumu datang menjemputku
membawaku ke dalam keindahan hatimu

kurasakan indahmu merasukiku
menjalar ke dalam rongga hatiku
menutup semua luka yang menganga
dan merangkulku dalam kedamaian