Seketika Liona terbangun dari tidurnya,
Liona adalah gadis dengan kulit sawo matang, hidung pesek, tidak tinggi, dan
dengan sedikit jerawat di pipinya yang tembem. Saat itu jam menunjukkan pukul 3
pagi, saat itu seketika ia terbangun dari tidurnya dikarenakan ia bermimpi Dio
teman sekelasnya. Dan hal itu sungguh aneh baginya.
Hari
demi haripun berlalu tapi mimpi itu terus membayang – bayanginya. Setiap saat
ia selalu teringat dengan mimpinya itu. Lama – kelamaan perasaan aneh itu
muncul dari hatinya, entah itu perasaan suka atau kagum pada Dio. Tapi di sisi
lain liona udah punya cowok yaitu Andre. Meskipiun Liona udah punya cowok ,
tapi dia ngrasa kayak ga punya cowok karna cowoknya itu selalu bersikap cuek
padanya. Walaupun cowoknya itu slalu berkata sayang pada Liona, tapi sikap yang
ditunjukkan pada Liona sangatlah membuat Liona
tidak betah. Pacarnya yang bernama Andre itu slalu mengajaknya ke taman
kota tempat dimana mereka bertemu. Dan disana andre hanya membicarakan tentang
dirinya dan mantan pacarnya saja. Dan itu semua membuat liona semakin tidak
betah. Liona berencana memutuskan hubungannya dengan andre karena sikap andre
yang seperti itu.
Hari
ini adalah hari minggu, dimana pada hari itu liona pergi ke taman kota bersama
dengan andre. “ma, liona pergi sama andre dulu yaa ??”, pamit liona pada
ibunya. Setibanya di taman mereka duduk di sebuah kursi tempat mereka duduk seperti
biasa. Keadaan disana begitu tenang hingga liona pun akhirnya mulai bicara.
“dre ? “, panggili liona. “ iaa , kenanpa liona sayang ?, jawab andre. “ dre,
tolong jangan panggil aku sayang lagi !!”, kata lioana. “Tapi kenanpa li ?? aku
kan pacar kamu, kenapa aku ga boleh panggil sayang lagi ke kamu ?”, jawab
andre. “karena aku mau kita putus aja ! aku udah ga betah dengan sikap kamu
yang selalu cuek dan mentingin dirimu sendiri aja. Aku udah capek ngejalanin
semua ini sama kamu !, “balas liona”. “tapi ga harus dengan putus kan, kita
bisa omonginnya dengan baik – baik kan li, aku minta maaf karena sikap aku itu,
tolong kasi aku kesempatan li !”, jawab andre. “tapi aku udah pernah kasi kamu
kesempatan tapi kamu ga pernah bisa nyadarin adanya kesempatan itu, kamu selalu
mengulangi sikapmu yang seperti itu.. jadi aku minta sekarang lebih bail kita
putus aja”, pekik liona. Kemudian tanpa pikir panjang lionapun meninggalkan
andre di taman sendirian. Liona pergi ke rumah temannya, disana ia melampiaskan
dan meceritakan seluruh kegaluannya.
Keesokan
harinya , saat jam pelajaran terakhir di laboratorium, liona dan teman –
temannya diberi tugas untuk melakukan pembedahan pada katak. Tugas itu
dilakukan dengan kelompok yang sudah ditentukan. Ternyata liona satu kelompok
dengan dio. Betapa gugupnya liona saat itu karena duduk berhadapan dengan dio.
Ditambah lagi dio terus saja memandangi dirinya dan itu menbuat liona jadi
salting dihadapan dio. Ketika liona menatapnya balik, dio langsung memalingkan
wajahnya. Akhirnya jam pulang sekolahpun tiba. Saat liona akan bersiap – siap
untuk pulang tiba – tiba dio menghampirinya, dan menanyakan bagaimana
kelanjutan tugas untuk keesokan harinya. Untuk menjawab pertanyaan dio, liona harus menahan nafas
saking gugupnya menatap mata cowok itu.
Setelah
beberapa bulan berlalu, liona masih saja memikirkan dio. Hingga pada akhirnya
perasaan kagum pada dio pun berubah menjadi rasa suka yang begitu dalam. Liona
berusaha untuk melupakan perasaannya pada dio tapi semakin ia ingin
melupakannya, semakin perasaan itu bertambah dalam. Liona sulit untuk
memalingkan pandangannya dari dio, hingga saat itu saat pelajaran bilogi di
laboratorium liona tetap saja memandangi dio, hingga dio pun ikut
memandanginya.
“Liona
!”, panggil dio. “ Ia kenapa di ?” tanya liona. “aku mau nomong sesuatu sama
kamu”, jawab dio.”kamu mau ngomong apa
di ?”,Tanya liona lagi.”aku suka sama kamu liona”, kata dio. Betapa terkejutnya
liona dengan apa yang dikatakan oleh dio. Seketika itu liona pun menganggukkan
kepalanya dan berkata, “aku juga sebenernya suka sama kamu dio”,kata liona.
Bel
tanda pulang sekolahpun berbunyi. Waktu demi waaktupun berlalu, akhirnya Liona
dan Dio kini pacaran. Liona tidak menyangka mimpinya saat itu menjadi kenyataan
yaitu Dio menyatakan perasaanya tepat saat pelajaran biologi di laboratorium.
Apa yang dirasakannya dan apa yg diinginkannya menjadi kenyataan. Tidak hanya
mimpinya yang menjadi kenyataan, harapannya untuk menjadi juara satu di
kelasnya pun terwujud. Betapa bahagianya liona dengan semua yang telah dialami
dan didapatnya. Semua yang menjadi mimpi dan harapannya kini terwujud. Liona
tidak pernah takut untuk bermimpi dan berharap, karena semua yang akan
didapatnya berwal dari mimpi dan cita – citanya.
yahh...akhir cerita ini happy ending deh,tiap kali buat suatu cerita pasti kebanyakan happy endingnya dari pada yang sad ending. tapi kalo dibandingin sama kenyataan kadang bisa sebaliknya. hufhhhh....bingung >,<. tapi ni cerita belum abis lhoo dicritain, nantikan kelanjutannya
to be continue
to be continue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar